Translate

Jumat, 13 Agustus 2021

Petualangan cinta part 33

 Part 33


Kita pun duduk bareng di ruang tv kemudian saling kenalan satu sama lain. Gw ambil botol yang tinggal seperempat lalu menenggaknya sampai habis, Dania emang gak berkomentar apapun saat gw minum. Dia cuma ngeliatin gw sambil menggelengkan kepala.


Dania : rasanya gimana sih?


Gw gak jawab pertanyaannya, gw beranjak dari tempat duduk lalu menuju ke dapur buat ngambil gelas dan kembali lagi ke tempat duduk. Tanpa meminta izin sama Gun gw buka botol yang masih utuh lalu menuangnya ke gelas sampai penuh, gw kasih gelas itu ke Dania.


Gw : ini cicipin aja sedikit biar tau rasanya.

Dania : nggak ah, aku gak pernah minum.

Gw : kan tadi kamu nanya gimana rasanya, ya ini cobain dikit.


Dania meraih gelas dari tangan gw lalu mencium aroma amer dalam gelas. "Baunya kayanya enak ya" ucap Dania, lalu dia mencicipinya "rasanya manis kaya anggur, tapi agak panas pas masuk tenggorokan".

"Iya begitulah rasanya, kalo udah dicoba kan tau" terang gw ke Dania.


Sambil ngobrol² Dania minum lagi dan lagi, walau sedikit² tapi nyampe abis setengah gelas. Berbeda dengan Vina yang sekali minum bisa langsung setengah gelas. Beberapa menit kemudian gw liat muka Dania jadi memerah, matanya sedikit bengkak dan agak sayu


Dania : Ka, kepala aku koq jadi pusing gini, kaki, tangan, dan pipi aku berasa kesemutan gini. Apa aku mabok?

Gw : iya kali kamu mabok.

Dania : aduh gimana dong, kalo ortu aku tau gimana?

Gw : udah tenang aja, mending kamu abisin dulu yang di gelas.


Mungkin karena emang udah mabok tanpa pikir panjang Dania ngambil gelas dan meminum sisanya sampai habis. Beberapa menit kemudian matanya makin bengkak dan makin sipit, Dania ketawa-tawa gak jelas dan ngomongnya juga jadi ngawur.

Dalam hati gw bertanya sebesar apa sih cintanya sama gw nyampe Dania mau minum nyampe mabok kaya gini?


Gw nyuruh Gun buat beli amer 2 botol lagi dan dia pun pergi dengan mengajak Vina, dalam hati (eh si anjing Vina nya malah diajak). Gw ngedumel dalam hati karena tadinya gw mau ngembat Vina dulu sebelum eksekusi Dania. Setelah mereka keluar tanpa basa basi gw cipok Dania, kita ciuman dengan liar, gw puas²in ngelumat bibirnya, kedua toketnya juga gw remas dengan lembut secara bergantian. Saking nafsunya nafas kita udah tak teratur, remasan tangan gw di toketnya juga udah mulai sedikit kasar, perlahan tangan gw turun ke perut dan berakhir di selangkangan namun agak sulit untuk bergerak karena terjepit kedua paha Dania. Gw lepas ciuman lalu berbisik "buka pahanya". Seakan tak rela ciuman terhenti Dania ngerangkul tengkuk gw dan meraiknya sampai kita ciuman lagi. Gw elus² memeknya dengan jari tengah dan jari manis, kali ini Dania gak nolak gw ngelakuin itu, yang ada beberapa detik kemudian dengan perlahan dia membuka kedua pahanya yang membuat tangan gw leluasa memainkan memeknya. Entah karena dia mabok atau emang udah rela gw mainin memeknya.


Desahan demi desahan yang tertahan oleh mulut yang beradu mulai terdengar dari Dania, “emmppppp eemmmmppp eeemmmpppp” begitulah yang bisa gw dengar. Selain desahan pinggulnya juga tak henti bergerak selama gw ngelus² belahan memeknya walau dari luar celana. Gw makin nafsu dan penasaran juga pengen liat bentukan memek Dania, permainan jari di memek gw hentikan, perlahan tangan gw naik untuk membuka kancing celananya dan menurunkan sletingnya. Tangan gw menyusuri perutnya dari balik baju lalu turun lagi masuk dibalik cd sampai jari gw bisa nyentuh jembutnya, perlahan turun sampai jari tengah tepat berada di belahan memek, uwowww ternyata udah basah dan licin men. Gw ambil cairan memek dengan jari tengah untuk membasahi klitoris lalu memainkannya dengan cara memutar² sambil ditekan sedikit, beberapa detik kemudian Dania melepas ciuman lalu natap mata gw dengan alis mengkerut sambil menggigit bibir bawahnya. Ohh may gad ekspresinya bikin nafsu gw nyampe keluar dari ubun², selain melihat ekspresi wajahnya yang bikin sange, jilbab yang masih menempel dikepalanya menimbulkan sensasi tersendiri.


Dania narik kepala gw lagi untuk berciuman, sekitar 2 menit kemudian gw lepas ciuman lalu membawanya ke kamar Gun. Gw rebahin Dania di kasur kemudian menindih tubuh mungilnya, gw gesek-gesek konti di paha kanan Dania dan tangan kanan gw ngeremas toket kirinya. Ngerasa bosan dengan permainan itu gw bangkit dari atas tubuh Dania lalu gw tarik celana dan cd nya sampai terlepas hingga terpampanglah gundukan jembut diatas belahan memeknya. Mungkin karena pengaruh alkohol saat celananya terlepas dia gak berusaha menutupi tubuh bagian bawahnya yang sudah telanjang, yang dia lakukan hanya natap wajah gw, entah apa maksud dari tatapannya itu yang pasti gw udah gak kuat pengen ngewe dia untuk melampiaskan rasa sakit hati yang pernah dia berikan.


Gw turunin kepala tepat diatas gundukan jembut kemudian mencium aroma memeknya sebelum gw menjilatinya, gw gak nyium aroma menyengat disana, yang ada hanya bau keringat dan gw anggap itu wajar. Perlahan gw lebarkan kedua pahanya hingga nampaklah memek yang mengkerut, tanpa berlama-lama gw ciumi dan jilati seluruh pemukaan memeknya, terasa sedikit asin tapi gw gak pedulikan itu. Desahan Dania makin menjadi saat mulut dan lidah gw menari-nari diselangkangannya, kedua tangannya ngeremas-remas rambut gw dan pinggulnya tak berhenti bergerak.


”Eeehhhhhhmmmm sssttttt aawwwwww sstttt ooohhhhh sststtt eemmmhhhhh enak banget Ka” beberapa menit kemudian Dania mengerang “aaaahhhhhhhhh aaaaaahhhhhh aaaahhhhhh” disertai dengan kontraksi otot pinggulnya sampai beberapa kali pinggulnya terangkat.


Walau Dania sudah mencapai orgasme tapi gw belum menghentikan jilatan di memeknya, gw lepas celana dan cd tanpa sepengetahuannya setelah itu gw naik keatas, kita saling bertatapan, kontol gw udah berada tepat didepan memeknya, gw oles-oles kepala konti di belahan memek yang sudah basah dan licin lalu perlahan gw arahin tepat ke lubang memek dan memberikan sedikit tekanan. Dania bener-bener pasrah dengan posisi kedua paha mengangkang, kontol gw udah siap buat nerobos selaput daranya. Dania tersenyum, dia natap mata gw sambil ngelus pipi gw, sebelum gw menekan kontol untuk masuk ke memeknya gw liat setetes air keluar dari ujung matanya. Entah kenapa tiba-tiba saja nafsu gw hilang seketika seiring dengan menetesnya air mata Dania, kontol yang sudah tegang sempurna juga tiba-tiba jadi lemas sampai akhirnya kembali mengkerut. Gw kecup kening Dania kemudian berkata “maaf Dan, aku khilaf”, Dania tak berkata apapun, yang dia lakukan cuma tersenyum sambil natap mata gw.


Gw bankit dari atas tubuh Dania kemudian memakaikan lagi cd dan celananya, gw juga pake cd dan celana lagi, setelah itu tanpa percakapan apapun kita ciuman beberapa detik lalu tiduran sambil pelukan sampai Dania tertidur dalam pelukan gw. Kejadian seperti ini baru pertama kali gw alami, apa penyebabnya gw juga gak ngerti, masa cuma ngeliat air mata doang nafsu gw ngedadak hilang sampai kontol gw juga ikutan mengkerut. Dalam posisi rebahan dengan Dania dipelukan gw ngelamun mikirin kejadian aneh ini. Mungkin ada 10 menit gw natap langit-langit kamar Gun sambil mikir tapi gw gak dapat jawabannya.


Melihat Dania yang sudah tidur terlelap gw putuskan untuk keluar kamar, saat pintu terbuka gw liat Gun dan Vina lagi ciuman dengan posisi wot. Gw nutup pintu kamar kemudian nyamperin mereka dan duduk disampingnya. Vina merasa kaget saat gw duduk sampai melepas ciumannya. Gw bilang “terusin aja gak usah peduliin gw” lalu merekapun kembali berciuman. Gw buka botol kemudian menenggaknya sampai habis setengah abis itu gw nyalain rokok sambil nonton bokep live.


Gun ngangkat kaos Vina sampai kedada kemudian Vina ngelepas ciuman dan ngangkat kedua tangannya untuk mempermudah kaos yang dia gunakan terlepas. Setelah itu Gun menciumi toge Vina yang masih tertutup bra kemudian Gun menghisap toge Vina di satu titik, toge yang sebelah lagi dia remas sampai Vina mendesah sambil menggoyang pinggulnya madu mundur. Saat hisapan Gun di toge Vina terlepas nampaklah sebuah tanda merah berbentuk lingkaran. Gun melakukannya lagi di toket yang satunya, gw tatap wajah Vina, dia nampak sangat mnikmati hisapan mulut dan remasan tangan Gun di toge nya. Tak lama Vina ngeliat ke gw yang lagi merhatiin dia, tanpa berkata apapun Vina nyosor cium bibir gw, gw layani ciumannya. Karena terbawa nafsu tangan gw sampai ikut menjamah tubuh Vina, gw remas-remas bokongnya yang sedang beryoyang sambil sesekali gw tepuk.


Vina turun dari pangkuan Gun kemudian pindah ke pangkuan gw tapi gw tahan, gw buka kancing celananya, nurunin sletingnya, lalu nurunin celana sekalian sama cd nya, kini tubuh Vina hanya tertutup oleh bra saja. Vina pun naik ke pangkuan gw dengan tubuh yang hampir telanjang bulat itu. Saat Vina duduk dipangkuan gw, gw rubah posisi duduk dengan menempatkan pantat di pinggiran sofa kemudian sedikit menyender. Dengan posisi gw seperti itu mau tidak mau Vina harus menundukkan badannya supaya bisa berciuman, otomatis kini pantatnya agak naik dan memeknya pasti bisa terlihat dengan jelas. Gun berdiri kemudian melepas celananya, dia pindah ke belakang Vina, mengarahkan kontol ke memek dan memasukannya. Gun menggenjot Vina yang lagi berada dalam pangkuan gw dengan tempo cepat, sambil berciuman gw ngeliat ke Gun, dia menggelengkan kepala sambil berkata tanpa suara tapi dari gerak bibirnya gw bisa ngerti apa yang dia katakan. Gun bilang “anjing, memeknya longgar, becek”.


Dalam posisi itu gw berusaha ngelepas celana beserta cd, walau agak sulit tapi akhirnya bisa lepas juga. Gw lepas bra Vina, dan tepampanglah toge yang menggelantung dengan lingkaraan dan puting mungil.


Dengan isyarat menghadapkan telapak tangan gw suruh Gun berhenti menggenjot, lalu gw melingkarkan telunjuk dan jempol sampai membentuk huruf O, setelah itu gw acungkan telunjuk dan jari tengah. Gun mengerti isyarat itu, dia menghentikan genjotan lalu melepas kontol dari memek Vina. Setelah kontol Gun terlepas gw masukin kontol ke memek Vina, ternyata bener cengraman otot memeknya udah gak terlalu kerasa dan becek banget sampe kontol gw bisa masuk seluruhnya dengan sangat mudah. Gun nempelin kontolnya lagi ke memek Vina lalu memasukannya sampai Vina mengerang “anjing ... aaaaahhhhhhh aaahhhh ,,, pelan-pelan Gun, sakit anjing, gw udah lama gak diginiin”, dengan perlahan Gun memasukan kontolnya sampai masuk semua. Kini dua kontol bersarang di memek Vina, Gun menggenjotnya perlahan sedangkan gw diam sambil ngelumat dan menjilati puting Vina.


Dengan dua kontol didalam memek desahan Vina makin keras meracau gak karuan, entah dia menikmatinya atau tidak. Tapi kalau dilihat dari perkataannya “gw udah lama gak diginiin” sepertinya memek Vina emang pernah atau mungkin sering dimasukin dua kontol sekaligus. Beberapa menit kemudian kita gantian posisi, Gun duduk lalu Vina naik kepangkuannya dengan membelakangi Gun, Vina meraih kontol Gun membantu memasukannya kedalam memek, setelah itu gw kangkangin kedua kaki Vina lalu mengarahkan kontol ke memeknya.


Perlahan gw masukin kontol kemudian gw genjot memek Vina, awalnya gw kira Gun bakal diem tapi ternyata dia ikut ngegenjot juga. Vina natap gw dengan alis yang mengkerut sambil menggigit bibir bawahnya yang disertai desahan. Beberapa menit kemudian desahannya makin keras “eeemmmhhhh eeemmmhhh eeemmmhhh enak banget Ka, lebih cepet lagi Ka, aahhh ahhhh anjing, gw ngercrot ,,, aahahhh aaahhhh ooohhhh eemmhhh”

Gw hentikan genjotan sambil mikir (kok nama gw doang yang dia sebut?) tapi sudahlah gw gak pedulikan itu. Gw lepas konti lalu naik atas sofa untuk menyodorkan konti ke mulut Vina dan Vina pun segera melahap konti gw.



Beberapa menit kemudian Gun mendesah “aahhh aahhh ahhh eemmmhhhhh” dia melepas konti dan crottt croott croottt semprotan pertama pejunya loncat sampai ke perut Vina, semprotan kedua dan seterusnya tumpah di permukaan memek Vina.

Vina turun dari pangkuan Gun dan tanpa gw minta Vina ngambil posisi doggy, gw genjot memeknya dari belakang

Beberapa menit kemudian Vina mengerang kembali pertanda dia mendapat orgasme keduanya yang tak lama kemudian gw cabut konti dan ngocok diatas pantatnya “aaahhhh”

Croottt croootttt crootttt peju gw berhamburan diatas pantat Vina.


Kita bertiga duduk di sofa dengan Vina berada diantara gw dan Gun, kita saling tatap lalu tertawa kecil.


Vina : memek gw longgar banget ya nyampe bisa masuk 2 sekaligus?

Gun : bukan memek lu yang longgar tapi kontol kita yang kecil.

Vina : nggak ah, ukuran kontol kalian menurut gw udah lebih dari ukuran kebanyakan.

Gw : emang lu udah berapa kali dimasukin 2 kontol kaya tadi?

Vina : gak tau Ka, soalnya kalo main bertiga gini rata-rata gw mabok parah, baru serakang gw gak terlalu mabok nyampe bisa ngerasin enak.

Gw : Bakal ketagihan dong dikontolin sama kita?

Vina : kayanya, mabok aja enak, kalo sadar kayanya lebih enak lagi.

Gun : ya udah lain kali gak usah beli minum.

Vina : (ngangguk) ...

Gun : btw cewe lu kemana Ka?

Gw : dia tidur di kamar lu. Baru minum segelas aja udah ngaco dia.

Gun : lagian kenapa lu suruh dia minum?

Gw : yeeee yang nyuruh dia minum siapa? Gw cuma nyuruh dia nyicipin doang.

Vina : oh iya, sorry ya Ka, gw lupa kalo ada cewe lu. Kalo cewe lu tau tadi lu ngewe gw gimana?

Gw : dia mantan gw Vin, kita baru ketemu lagi setelah 8 bulan dia niggalin gw.

Gun : ooohhh itu tuh Dania yang dulu lu ceritain? Wkakwkawkakwkaw

Gw : anjing lu malah ketawa.

Vina : emang kenapa gitu?

Gun : sakiiiittttttt ... seorang Dika nyampe nangis gara-gara cewe, wkkwkakwakwkakkw

Vina : hehehe emang kenapa sih gak ngerti gw.

Gw : anjing lu Gun malah ngetawain.

Gun : jauh banget sama bayangan gw bro, gw kira Dania tu secantik Marsyanda, ternyata ... wwkkakwkawk

Vina : ihhh apaan sih?

Gw : lu gak perlu tau Vin, mending lu pake baju dulu dari pada lu gw ewe lagi.

Vina : kalo lu masih sanggup ayo aja, nih cepet ewe lagi (ngangkangin paha sambil ngelus-ngelus memek)

Gw : udah ah gw mandi dulu.

Gw berdiri lalu melangkah ke arah kamar mandi ninggalin mereka berdua di sofa ruang tv. Gw bersihin badan dengan menyabuninya terutama kontol gw. Setelah selesai mandi gw keluar dari kamar mandi menuju kamar Gun, disana gw dapatin Dania masih dalam keadaan tertidur lelap. Gw nail keatas ranjang dan rebahan disamping Dania dengan posisi menyamping menghadap dia. Gw tatap wajahnya sampai tak sadar gw pun ikut tertidur.


Sore hari sekitar jam 4 sore gw dibangunin sama Dania. Kondisi dia udah sadar cuma kepalanya ngerasa sedikit berat. Kita bangun dari kasur lalu keluar kamar, di ruang tv ternyata Vina dan Gun lagi tidur di sofa dengan keadaan telanjang bulat sambil berpelukan, Dania nutup mata saat melihat mereka, akhirnya gw ngajak dia balik ke rumah gw. Sebelum keluar dari rumah Gun Dania ngedeketin mulutnya gw.


Dania : aku ngomong gini kecium bau gak?

Gw : iya bau.

Dania : aduhhh gimana dong Ka?

Gw : bau mulut orang baru bangun tidur. Hehhehehe

Dania : iiihhhhh maksudku bukan gitu, masih bau alkohol gak?

Gw : nggak kok, gak terlalu.


Gw deketin lagi bibirnya lalu ngelumatnya selama beberapa detik, “nah kalo gitu masih kerasa alkoholnya”. Kita pun jalan menuju rumah gw, selama jalan gw perhatiin setiap langkah Dania, untunglah jalannya gak sempoyongan itu berarti pengaruh alkohol udah hilang.


Dania : temen mu itu emang sering kaya gitu?

Gw : ya gitu lah seperti yang kamu liat.

Dania : itu si Vina cewe nya?

Gw : bukan, disini banyak cewe kaya gitu. Asalkan dikasih minum mereka rela ditelanjangin.

Dania : kamu juga suka gitu?

Gw : ya nggak lah.

Dania : tadi kamu kenapa gak nerusin?

Gw : nggak Dan, aku gak mau ngerusak masa depan kamu. Belum tentu aku jadi suami kamu. Sebesar apapun cinta kamu sama cowo jangan pernah serahin keperawanan kamu diluar nikah. Aku mau kamu janji sama aku. Aku harap kamu ngelepas perawan cuma sama suami kamu.


Mendengar ucapan gw Dania langsung nunduk, gw liat dia meneteskan air mata, mungkin dia terharu sama apa yang gw bilang. Sesampainya di rumah kita makan dulu, setelah itu Dania pulang.


Next part 32 link : https://ceritadewasaco.blogspot.com/2021/08/petualangan-cinta-part-32.html


Next >> Part 34

https://ceritadewasaco.blogspot.com/2021/08/petulangan-cinta-part-34.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar